Surabaya (cokronews.com) —– Drone pengunjung yang menangkap foto tanaman ganja di kawasan Bromo tengah menjadi sorotan publik. Halersebut menjadi perdebatan hangat yang menuding adanya pihak pengelola terlibat dalam penanaman ganja.
Fraksi Golkar Fredy Poernomo anggota Komisi A DPRD Jatim tidak akan percaya jika nanti pihak kepolisian hanya menetapkan petani sebagai pelaku penanaman ganja di kawasan Bromo. Dirinya menyebut petani hanya menjadi pion yang ditumbalkan.
“Yang penting adalah aktor intelektualnya harus ditemukan, kalo petani percuma. Itu (petani korban) ” kata Fredy kepada wartawan di gedung DPRD Jatim pada 21 Maret 2025.

Aturan adanya pembatasan drone yang kini disorot oleh publik juga dipertanyakan keasliannya oleh Fredy. Ia mengatakan aturan pembatasan drone di kawasan Bromo juga harus diselidiki.
“Tapi kalo itu dilakukan oleh kebijakan lokal, apa sebabnya? Apa memang ini ada indikasi itu memang menjadi wilayah sindikat tanaman ganja? Saya sepakat itu juga dipertanyakan, ” ujarnya.
“Proses itu akan saya monitor sampai ke pengadilan, ” imbuhnya.
Fredy yakin BNN dan POLRI dapat menemukan pelaku asli apalagi penanaman ganja didalam hutan lindung. Dua instansi tersebut juga diminta harus berani mengusut lebih jauh karena tidak menutup kemungkinan ada penanaman ganja di pedesaan.
“Tidak menutup kemungkinan saya berharap kepada aparat POLRI maupun BNN bisa menemukan yang lain. Kalau satu sudah terungkap, tidak ada indikasi lain.. ini harus diberitahukan ke masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama untuk sosialisasi, ” ujarnya.
Ia juga ingin semua pihak saling bersinergi dengan aparat demi terwujudnya kehidupan sehat terbebas dari narkoba.
[faizD]