Surabaya, (cokronews.com) —– Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kota Surabaya kembali mendatangi hotel tunjungan Surabaya untuk yang ke – 6 kalinya pada Selasa, 11 Februari 2025.
Ketua FSPMI Surabaya Slamet Rahardjo mengatakan pihak serikat telah mengirimkan surat untuk melakukan diskusi pada hari Kamis, 6 Februari 2025 agar dijadwalkan hari Senin untuk menyelesaikan masalah. Lalu pihak serikat mendapati Disnaker Kota Surabaya memberi respon.
“Dinas kota kan mendapatkan laporan kita yang aksi dan sudah ada surat tembusan dari beberapa pihak kan. Akhirnya difasilitasi, tapi masih tetep belum ada titik temu, ” kata Slamet.
Kemudian dirinya mengatakan adanya audit eksternal yang dilakukan oleh manajemen hotel pada tahun 2015 hingga saat ini namun tidak terbuka kepada karyawan.
“Perusahaan itu tercatat mengalami kerugian. Tapi itukan harus diberitahu di umum (semua karyawan), dari kita pun juga tidak diberitahu, ” lanjut Slamet.

Lebih lanjut, Slamet mengungkapkan adanya perilaku janggal manajemen hotel ketika membuat laporan pendapatan kepada Badan Pendapatan Daerah Kota Surabaya dengan memalsukan jumlah pemasukan – pendapatan hotel.
“Apa yang disampaikan tadi ke dinas (Bapenda), setiap pendapatan bruto (pendapatan kotor) dalam setiap bulannya itu ga sesuai dengan apa yang kita ketahui. Dia tu (pihak hotel) menyampaikan cuma sekian, tapi kita punya data itu 2x lipatnya (jumlah) dari yang disampaikan, ” ungkap Slamet.
Dirinya juga tidak takut apabila nantinya pihak manajemen mengeluarkan hasil audit eksternal secara mendadak, dan akan melakukan perbandingan dengan data yang dimiliki olehnya. Slamet kembali menegaskan pihak manajemen hotel selalu tidak terbuka apabila audit dilakukan sehingga hal tersebut semakin terasa janggal.
“Tapi kan ga pernah tau, kapan audit itu dilakukan. Toh meskipun kalau memang secara regulasi, kita sebagai pekerja (karyawan) juga harus dikasih tahu ketika melakukan audit kan gitu. Ga ada itu sampai sekarang, ” tegas Slamet.
[FaizD]