Surabaya (cokronews.com) —- Gabungan mahasiswa dari UNAIR (Universitas Airlangga), UPN (Universitas Pembangunan Nasional) Veteran Jatim, UINSA (Universitas Sunan Ampel Surabaya), dan UNESA (Universitas Negeri Surabaya) turun ke jalan menuju gedung DPRD Provinsi Jatim pada Senin, 17 Februari 2025.
Dari pantauan cokronews, aliansi mahasiswa tiba di gedung DPRD Jatim pada pukul 13:06 WIB. Mahasiswa ingin penjelasan dari Dewan DPRD Jatim terkait kebijakan yang saat ini diterapkan
“Wahai bapak/ibu yang ada di dalam ruangan, dengarkan suara kami!!. Efisiensi yang kalian maksud apakah itu untuk membodohi rakyat??!! , ” kata orator mahasiswa.
Massa aksi juga menilai kinerja kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran sangat buruk. Mulai dari program makan siang gratis yang harus direalisasikan dengan menerapkan efisiensi anggaran. Dampak efisiensi anggaran tersebut juga berimbas dalam bidang pendidikan yang berpotensi menghambat jalannya cita cita menuju Indonesia Emas.
“Dalam UU amandemen ke-4, bab 13 disana dijelaskan disana bahwasanya anggaran untuk pendidikan minimal 20%!!, ” tegas orator.
Akan tetapi sebelum diterapkan kebijakan efisiensi, anggaran untuk bidang pendidikan dibawah 20%. Atas hal tersebut, aliansi mahasiswa menilai pemerintah telah melanggar undang-undang.
“Ini artinya pejabat kita, pemerintah kita telah melawan konstitusi!!!, ” lanjut orator mahasiswa.
Mereka juga meminta ketua DPRD Jatim M. Syaikhu untuk menemui aksi mahasiswa, akan tetapi yang hadir justru Lilik Hendarwati dari Fraksi PKS dan mengatakan ketua DPRD Jatim sedang ada kunjungan ke Jombang. Hal tersebut membuat massa aksi kecewa dan memutuskan untuk menunggu yang bersangkutan tiba di tempat.
“Jika beliau masih telat, kamu tunggu. Atau beliau ga mau kena hujan, kami akan masuk ke ruangan. Dengan catatan, salinan tuntutan dari kami bisa diteruskan ke DPR RI, atau bapak Teddy sekretaris dari bapak Prabowo, ” jelas orator.
[FaizD]
