Surabaya (cokronews.com) —– Mahasiswa dari kampus UNAIR (Universitas Airlangga), ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Unitomo (Universitas Dr. Soetomo) , Untag (Universitas 17 Agustus, PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, UPN (Universitas Pembangunan Nasional) Veteran Jatim, dan aliansi Arek Gerakan Rakyat mengerumuni DPRD Jatim pada Jum’at, 21 Februari 2025. Mereka mulai berkumpul pukul 09:00 dan semakin ramai usai shalat Jum’at dilaksanakan
Massa aksi meminta seluruh pimpinan fraksi DPRD Provinsi Jatim menemui mereka termasuk M. Musyafak selaku Ketua DPRD Provinsi Jatim. Ketika melakukan aksi, mahasiswa juga menyempatkan melakukan teatrikal yang menggambarkan kondisi dan keinginan rakyat Indonesia saat ini.
Yordan Bataragoa perwakilan fraksi PDIP menemui massa aksi pada pukul 14:25 dengan disambut sorakan. Ketika duduk bersama, ia mengungkap banyak anggota fraksi termasuk pimpinan fraksi kembali ke daerah pilihan (dapil) masing-masing untuk melakukan reserse. Mahasiswa kecewa dan menyoraki Yordan dengan kata “kabur”.
“Saya pastikan bahwa tidak akan ada masyarakat yang menjadi korban. Tidak akan ada uang kuliah (UKT) yang akan naik. 10 tahun saya jadi dosen, jadi saya tahu betapa beratnya menjadi mahasiswa,” kata Yordan kepada massa aksi.

Tanthowy Samsudin selaku koordinator aksi mahasiswa menyatakan aksi ini dilakukan secara terpisah bukan karena tidak akrab akan tetapi sebagai marathon untuk menjaga gerakan untuk jangka panjang.
Thanthowy mengatakan 100 hari Kabinet Merah Putih sangat buruk dan kebijakan yang diterapkan saat ini oleh pemerintah sangat berisiko buruk untuk masa depan generasi bangsa.
“Harus mengulang (evaluasi) mungkin ya. Karena banyak sekali kebijakan-kebijakan yang populis tapi mengorbankan Indonesia dalam jangka panjang, ” tegasnya.
[faizD]