Surabaya (cokronews.com) —– Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang penyiaran dan memperkuat daya saing radio di Jawa Timur, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Timur bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur menggelar program Radio Academy Jawa Timur. Acara ini berlangsung di Aula Anjasmoro, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur, Jumat (15/11/2024).
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam terhadap inisiatif program ini. “Kami sangat mengapresiasi adanya Radio Academy ini yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang penyiaran, memperkuat sinergi dan kemitraan dalam komunikasi kebijakan publik, serta mempersiapkan radio agar mampu bersaing dan tetap eksis di era digital,” ujar Sherlita.
Menurut Sherlita, jumlah lembaga penyiaran di Jawa Timur yang mencakup 277 stasiun radio dan 106 stasiun televisi menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan peran media penyiaran, khususnya di bidang edukasi dan sosialisasi kebijakan publik. Ia juga mengakui bahwa radio menghadapi tantangan besar di era digital, di mana masyarakat kini memiliki beragam pilihan media digital, media sosial, dan layanan streaming.
“Radio harus merumuskan strategi-strategi inovatif untuk beradaptasi dan mempertahankan perannya. Radio harus memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk memperkaya konten, memperluas jangkauan, serta meningkatkan interaksi dengan pendengar,” lanjut Sherlita.
Program Radio Academy ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada pengelola dan praktisi radio tentang pengembangan konten dan pemanfaatan teknologi digital agar tetap kompetitif di tengah ketatnya persaingan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPI Mohamad Reza juga menyampaikan harapannya. “Dengan Program Radio Academy Jawa Timur 2024, saya berharap radio di Jawa Timur terus berkembang, lebih kreatif, dan menjadi trendsetter di Indonesia,” kata Reza.
Ketua KPID Jawa Timur, Immanuel Yosua Tjiptosoewarno, menambahkan bahwa Radio Academy ini diharapkan bisa menjadi pemacu semangat bagi industri radio di Jawa Timur dalam menghadapi era disrupsi digital. (Arifin/Kominfo)