Trenggalek (cokronews.com) — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Trenggalek memperketat pengawasan saat masa tenang hingga pencoblosan. Ribuan pengawas diterjunkan di 157 desa dan kelurahan.
Ketua Bawaslu Trenggalek Rusman Nuryadin, mengatakan jumlah pengawas yang diterjunkan mencapai 1.319 orang, terdiri dari 1.115 PTPS, 157 pengawas desa, 42 panwaslu kecamatan dan 5 anggota Bawaslu Trenggalek.
“Hari ini sudah masuk masa tenang, tapi bagi Bawaslu justru masa paling tidak tenang. Makanya hari ini kami gelar apel siaga pengawasan,” kata Rusman, Minggu (24/11/2024).
Menjelang hari H pencoblosan terdapat beberapa kewaspadaan yang menjadi konsentrasi pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu. Antara lain potensi terjadinya politik uang hingga potensi gangguan pelaksanaan pilkada.
“Pilkada ini tidak hanya pemilihan bupati dan wakil bupati tapi juga pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Kami minta teman-teman pengawas benar-benar melakukan pengawasan di wilayahnya,” ujarnya.
Jika ditemukan dugaan pelanggaran, pihaknya akan melakukan proses sesuai dengan standar penanganan. Bawaslu juga akan bekerja sama dengan Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang terdiri dari unsur Bawaslu, Polres Trenggalek dan Kejaksaan Negeri Trenggalek.
Rusman menambahkan, dari peta kerawanan yang telah disusun, potensi terjadinya bencana alam juga menjadi antisipasi bersama di antaranya penyelenggara pilkada.
“Seperti diketahui Trenggalek punya potensi bencana alam banjir, tanah longsor hingga tanah bergerak. Terkait ini kami sudah koordinasi dengan KPU terutama menyangkut pengamanan logistik pilkada,” jelasnya.
Proses distribusi, penyimpanan hingga pengembalian logistik ke KPU harus benar-benar dipastikan dalam kondisi aman sehingga tidak mengganggu jalannya pemungutan dan penghitungan suara.
“Jangan sampai pilkada ini terganggu karena logistik rusak akibat bencana,” imbuhnya.
Di sisi lain, dari pengalaman Pemilu 2024 tiga TPS di Trenggalek sempat terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU) akibat kesalahan petugas di tingkat TPS. Untuk itu pihaknya meminta masing-masing PTPS melakukan pengawasan serius jalannya pemilihan.
“Jika ada kesalahan maka harus tegas, kalau tidak boleh ya tidak boleh. PTPS harus tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan pada saat pungut hitung,” jelasnya.
Sementara Komisioner KPU Trenggalek Tri Andoko, mengatakan proses distribusi logistik mulai dilakukan simbolis sejak Sabtu (23/11/2024). Rencananya distribusi ke masing-masing kecamatan akan digelar serentak pada Senin besok.
“Pada tahap awal kami lakukan untuk daerah-daerah pegunungan, baru kemudian yang wilayah datar,” kata Tri.
Menurutnya dalam proses distribusi tersebut pihaknya bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk menyalurkan seluruh logistik pilkada. Standar keamanan menjadi salah satu pertimbangan KPU.
“Jadi distribusi pakai mobil boks, sehingga aman dari hujan,” jelasnya.
Tak hanya itu untuk meminimalisir kerusakan logistik, KPU juga telah melakukan pemilihan titik penyimpanan di masing-masing kecamatan. Lokasi yang dipilih harus aman dari ancaman bencana banjir maupun tanah longsor.
“Bahkan gudang penyimpanan kami siapkan yang tidak bocor kalau terjadi hujan,” imbuhnya.