Surabaya (cokronews.com) —– Menjelang puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-34, Sahid Hotel Surabaya memperkenalkan seni membatik dengan canting kepada publik.
Acara ini digelar pada Rabu (6/11/2024) di Lobi Hotel, bekerja sama dengan Lembaga Khusus dan Pelatihan (LKP) Aora.
Dalam acara ini, para siswa Aora, yang sebagian besar merupakan penyandang disabilitas, turut menunjukkan keterampilan mereka dalam membatik.
Beberapa siswa berbakat dari LKP Aora, seperti Indah, Darlene, Eri, dan Keyza, dengan semangat memperagakan cara membatik menggunakan canting, alat khas Indonesia untuk melukis motif batik.
Keterlibatan para siswa ini, terutama mereka yang berasal dari kalangan disabilitas, menambah nilai istimewa dalam perayaan kali ini.
Menurut General Manager Sahid Hotel Surabaya, Boedy Setiawanz, melalui pelatihan ini mereka tidak hanya memperingati ulang tahun hotel, tetapi juga ingin mengajak masyarakat untuk mengenal dan menghargai budaya batik.
“Kami ingin mengajak rekan-rekan untuk mengenal lebih dekat dengan seni canting batik, yang merupakan budaya Nusantara yang perlu terus kita kembangkan. Tidak banyak yang mau dan mampu menekuni seni ini, namun siswa dari Aora sangat berminat dan bahkan menghasilkan karya-karya yang menakjubkan,” jelasnya.
Selain itu, kolaborasi ini juga merupakan bagian dari upaya Sahid Hotel dalam melestarikan budaya Nusantara yang dianggap mulai kurang diminati.
Selama 34 tahun berada di industri perhotelan, Sahid Hotel Surabaya ingin tetap menjadi pilihan wisatawan, tak hanya sebagai tempat menginap tetapi juga sebagai bagian dari pengembangan budaya dan edukasi.
Yusis Ernani Novalita, pimpinan LKP Aora, turut menyampaikan apresiasi dan harapannya agar kerjasama ini dapat terus berjalan di masa mendatang.
“Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya mengenalkan batik, tetapi juga membantu siswa Aora dalam mengasah keterampilan mereka. Ini sekaligus menjadi ajang promosi bagi hasil karya mereka yang memiliki potensi untuk dipasarkan,” ujarnya.
Kegiatan membatik ini diharapkan bisa memperkuat posisi batik sebagai warisan budaya yang semakin dikenal oleh generasi muda, termasuk bagi para penyandang disabilitas yang memiliki semangat tinggi untuk belajar dan berkarya.
Boedy menambahkan, dengan adanya dukungan dari Sahid Hotel, diharapkan kegiatan semacam ini dapat menjadi langkah konkret dalam melestarikan budaya Indonesia serta memberikan ruang bagi para penyandang disabilitas untuk menunjukkan bakat dan keterampilan mereka.
Iapun menyebut, sebagai puncak perayaan pada 9 November mendatang, Sahid Hotel juga berencana menggelar berbagai kegiatan menarik lainnya, termasuk acara donor darah dan kontes foto.
Dengan acara yang beragam dan penuh makna, Sahid Hotel Surabaya berharap dapat terus memberikan kontribusi terbaik dalam hal pelayanan dan produk, sekaligus turut menjaga warisan budaya Nusantara. (Arifin)