Filiphina (cokronews.com) —– KRI Frans Kaisiepo-368 dan KRI Sampari-628 yang tergabung dalam Satgas Latma Malindo jaya 27AB/24 ketika melewati Laut Sulu dengan melintasi Selat Tawi-tawi, Filiphina memiliki kerawanan yang tinggi akan ancaman terorisme. Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 selaku Dansatgas Latma Malindo jaya 27AB/24 Letkol Laut (P) Lustia Budi, S.E.,M.Tr. Hanla., CRMP memberlakukan “Peran Jaga Perang” saat melewati Laut Sulu. Sabtu (22/6).
“Setiap 6 jam diberlakukan kesiapsiagaan tempur dari masing-masing kapal, sensor Early Warning Radar MW 08 dengan bantuan LIROD mendeteksi kontak permukaan (Surface) dan udara (air) membantu pertahanan konvoi kapal dari kemungkinan serangan kelompok Abu Sayyaf Grup yang terkenal sebagai teroris di Laut Sulu. Meskipun sudah dianggap menyerah kepada pemerintah Filiphina namun kita tetap mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang tidak terduga.” Tegas Dansatgas Malindo Jaya.
Dilengkapi Protective Gears dengan bersenjatakan Dassan DSAR-15P dan HK-417, Kopaska dan Penyelam dari Dislambair Koarmada II yang turut Onboard membantu mengamankan situasi sekitaran kapal.
Kegiatan ini merupakan perintah dari Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo., sebagai tindak Emergency Plan ketika kondisi ancaman meningkat serta melatih profesionalitas seluruh prajurit Koarmada II pada saat di medan tugas.
(Arifin/Pen/2).