Kediri (cokronews.com) —– Hadi Harsono, 61, langsung berlari meninggalkan rumah keduanya yang ada di depan. Teriakan warga yang memberi tahu jika rumahnya terbakar sekitar pukul 18.45 (11/3/2024), membuat lansia itu bergegas menuju rumah pertamanya. Dia juga langsung menuju bagian belakang rumah di Dusun Cangkringan, Desa Titik, Semen, yang sudah dilalap api tersebut.
Menyadari jika Heny Pratiwi, 59, sang istri, berada di dalam rumah, Hadi hendak masuk ke dalam untuk menyelamatkannya. Ingatan Hadi akan sang istri yang kali terakhir diketahui memegang korek api itu, membuatnya semakin khawatir. Apalagi, perempuan yang dinikahinya lima tahun silam itu dalam kondisi sakit stroke.
Namun, asa Hadi untuk menyelamatkan istrinya dihalang-halangi warga. Api yang sudah membesar dan memenuhi bagian belakang rumah, memang akan membayakan siapapun yang masuk ke sana. “Posisi pintu tertutup. Saat dibuka, kondisi api besar. Bapak saya sudah mau masuk aja tapi ama tetangga dihalang-halangi,” aku Anna Nur, 33, anak Hadi, menceritakan kondisi Senin (11/3/2024) malam lalu yang diwarnai kepanikan.
Lebih jauh Anna menjelaskan, Heny yang sakit stroke memang dalam proses pengobatan dokter. Penyakit yang juga menyerang otak itu membuat dia menjadi sedikit pikun.
Sekitar pukul 18.30, Hadi yang hendak berangkat ke masjid untuk salat tarawih, sempat melihat korek api di dekat istrinya. “Bapak nanya, kenapa kok ada korek api di meja, kata ibu dia nemu,” lanjut Anna tentang kondisi terakhir Heny yang diketahui meninggal akibat dilalap si jago merah, Senin (11/3/2024) malam.
Hadi menduga, korek api di dekat sang istri itu dijadikan mainan hingga memicu kebakaran. “Terakhir mau saya tinggal dia ngaku mau melihat televisi,” sambung Hadi dengan mata berkaca-kaca kemarin siang.
Petaka terjadi hanya sekitar 10 menit setelah dia meninggalkan rumah. Bahkan, Hadi yang Senin malam lalu hendak tarawih, belum sempat pergi ke masjid yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari rumah. Melainkan, baru memeriksa pekerja yang mengecat rumah pertamanya di bagian depan. “Listrik rumah padam, ternyata rumah (kedua, Red) belakang terbakar,” lanjutnya sedih.
Warga lantas berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Gotong royong sekitar 100 orang berhasil membuat api dipadamkan. Sayang, Heny didapati dalam kondisi meninggal karena luka bakar yang sangat parah.
Jenazah lansia itu langsung dimakamkan sekitar pukul 00.00 dini hari kemarin. Terpisah, Kabid Damkar Satpol PP Kabupaten Kediri Sutiyana memperkirakan kerugian akibat kebakaran mencapai Rp 50 juta. Terkait penyebabnya, Sutiyana memperkirakan api dipicu dari tindakan Heny yang memainkan korek api.
“Diduga korban bermain korek dan mengenai sofa yang didudukinya,” terang Sutiyana.
Pantauan koran ini, hingga kemarin police line masih terpasang di lokasi. Hadi dan keluarganya juga belum berani memindahkan barang-barang di lokasi yang terbakar. Perabotan yang dilalap api masih dibiarkan seperti sedia kala.