Kediri (cokronews.com) — Kecenderungan generasi muda yang larut dalam gadget coba diantisipasi Pemdes Blimbing, Kecamatan Mojo. Mereka akan membangun fasilitas olahraga. Agar lebih menarik para generasi kekinian, warna-warna yang diplih yang sedang tren saat ini, Selasa (19/3/24).
Selamat tinggal pendapa yang sudah rapuh. Fasilitas yang berdiri sejak 20 tahun lalu itu kondisinya sudah usang. Lapuk di sana-sini. Terutama bagian atap yang sudah mengkhawatirkan.
“Karena atapnya sudah lapuk, sekalian dibongkar bangunannya,” terang Kepala Desa Blimbing, Kecamatan Mojo Djoe Ari, sambil menunjuk bagian atap pendapa yang sudah ditutupi terpal.
Saat itu genting dan sebagian kerangka atap sudah diturunkan. Pihak pemdes khawatir bila tidak segera dibongkar akan roboh dan bisa melukai orang. Apalagi proses pembangunan gedung pengganti juga segera dimulai.
“Proses pengerjaannya akan mulai dilakukan minggu depan,” terang Kades Djoe.
Gedung pengganti nanti bukan lagi berfungsi sebagai pendapa. Melainkan tempat beraktivitas olahraga. Yang dibangun menggunakan anggaran dana desa (DD), sehingga harus secara bertahap.
Soal desain, pria yang berusia 50 tahun pada April nanti itu berkonsep modern. Warna yang dipilih adalah warna-warna yang tren masa kini. Tujuannya lebih memikat generasi muda agar mau memanfaatkan fasilitas tersebut.
“(Karena) anak-anak zaman sekarang berbeda dengan zaman saya dulu, kebanyakan sekarang main game,” kata Djoe.
Gedung olahraga dengan ukuran 11 x 22 meter tersebut memang berusaha untuk memikat anak muda. Agar mereka kembali beraktivitas secara fisik dan tidak tenggelam dalam game di gawai mereka. Lapangan yang disediakan pun beragam, mulai futsal, basket, dan bola voli.
Desa Blimbing adalah salah satu desa di Lereng Gunung Wilis yang punya destinasi wisata yang menarik. Namanya Taman Wisata Bukit Duraemon. Kependekan dari Duren Asli Enak Montong Tempatan Asli Lokal. Dan memang, tempat wisata ini menonjolkan keberadaan durian montong yang banyak tumbuh di desa ini.
“Ide pembuatan tempat wisata ini sudah ada sejak 2018. Namun baru mulai mengerjakan pada 2019,” jelas Kades Djoe Ari.
Taman wisata ini memanfaatkan lahan milik desa seluas satu hektare. Pengelolaannya diserahkan kepada badan usaha milik desa (bumdes). Hingga saat ini terus dalam proses pengembangan.
Yang menjadi andalan taman wisata ini adalah perkebunan durian montong. Sebab, buah durian montong di Desa Blimbing sudah dikenal di Kediri. Dengan ukuran yang besar serta rasanya yang nikmat. Durian jenis ini bahkan pernah menjadi juara dalam lomba durian yang berlangsung di Desa Medowo, Kecamatan Kandangan. Sementara di pasaran, durian montong asal Desa Blimbing dijual dengan harga yang tinggi.
“Di sini pengunjung dapat mencoba langsung durian montong Blimbing,” imbuhnya.
Selain memasang durian sebagai daya tarik, Agrowisata Bukit Duraemon juga menawarkan pemandangan alam eksotis. Dengan suasana pegunungan yang segar alami. Dilengkapi pula dengan fasilitas rekreasi yang menyenangkan.
“Ada fasilitas pohon buah, taman, kolam renang, dan tempat kuliner,” jlentreh Djoe.
Khusus selama Ramadan, lokasi ini sengaja ditutup. Pihak pengelola melakukan beberapa perbaikan. Agar semakin siap ketika memasuk masa Lebaran yang berpotensi mendatangkan wisatawan lebih banyak.