Surabaya (cokronews.com) —— Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia (HILLSI) mampu melaksanakan pelatihan Vokasi berbasis Kompentensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) demi menjawab tantangan bekerja di era Revolusi 4.0 atau 5.0.
Hal ini disampaikan oleh Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto mewakili Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono saat pembukaan munas HILSI ke VIII di Surabaya di hotel Garden Palace, Senin (4/3/2023).
Dijelaskan, bahwa salah satu fokus utama adalah meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan lembaga pelatihan kerja. “Untuk meningkatkan akses dan mutu dalam pelatihan berbasis kompetensi untuk menghadapi masalah yang terjadi didalam ketenagakerjaan. Karena pada saat ini kondisi yang terjadi sangat menjadi perhatian pemerintah pada bidang ketenagakerjaan adalah menurunkan angka pengangguran terbuka,” katanya.
BACA JUGA ; Polda Jatim Tetapkan Dua TSK Baru Konten Tukar Pasangan yang Dibuat Samsudin
Lebih lanjut, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang yang jumlah Lembaga pelatihan (LPK) cukup banyak. Dimana saat ini tercatat ada dua BLK pusat, 16 UPTD BLK Provinsi, 11 UPTD BLK Kab/kota, dan 2.076 Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS). Dengan total keseluruhan 2. 105 LPK.
“Harapan HiLLSI sebagai organisasi non-provit membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dalam hal membekali tenaga kerja menjadi tenaga kerja yang kompeten agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari luar dalam bekerja di Industri,” harapnya.
“Maka itu, kepada seluruh lembaga anggota HILLSI agar bisa selalu memberikan kontribusi kepada bangsa untuk menciptakan generasi yang lebih kompeten untuk Indonesia emas tahun 2045,” pungkasnya.
Sementara itu, H. Amir Bakriyadi, S.Sos, MM Ketua Umum DPP HiLLSI Periode 2018-2023 mengatakan, bahwa dalam Munas ke VIII yang merupakan kegiatan 5 tahunan ini juga dimanfaatkan untuk susun program kerja 5 tahun kedepan dan mempertanggungjawabkan kepengurusan 1 periode sebelumnya. “Kegiatan ini sebenarnya direncanakan untuk digelar di akhir tahun 2023 lalu, namun kita sepakati untuk memgundurnya karena bertepatan dengan pesta demokrasi,” terangnya.
Amir juga membeberkan, target jangka pendek yang ingin digapai oleh HiLLSI di tahun 2024, yaitu mengawal seluruh anggota HiLLSI untuk segera mendapatkan akses dan memperoleh Kartu Pra-Kerja. “Tahun ini lagi gencar pemerintah mempersiapkan anggaran triliunan rupiah untuk membuat tenaga kerja di Indonesia menjadi kompeten, baik yang ahli menjadi ahli, baik yang reskilling maupun upskilling,”katanya.
HiLLSI yang merupakan organisasi program pelatihan kerja yang sudah sepuh, ingin agar kedepan bisa berkontribusi dalam mempersiapkan SDM Indonesia yang kompeten untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Kita harap semua berpartisipasi aktif dalam bagaimana membuat program kerja kedepannya untuk mempersiapkan SDM Indonesia dengan segala tantangan yang ada,” tandasnya. (Arifin/Kominfo)