Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita (depan, tengah) saat sesi foto bersama dengan para peserta usai membuka kegiatan Forum Kolaborasi SPBE Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemprov Jatim, di Surabaya, Jumat (8/3/2024).
Surabaya (cokronews.com) —— Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kominfo Jatim) menggelar kegiatan Forum Kolaborasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemprov Jatim.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada Jumat dan Sabtu (8-9/3/2024) di Surabaya tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dalam penyusunan arsitektur SPBE melalui Sistem Informasi Arsitektur (SIA) SPBE Versi 2 (V2).
SIA SPBE V2, adalah sistem infrastruktur SPBE terintegrasi dari versi satu yang penggunaannya lebih mudah. SIA SPBE V2 ini merupakan wujud akselerasi yang terus dilakukan oleh Kementerian Pendahayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN-RB), dengan memanfaatkan arsitektur SPBE. Dan arsitektur SPBE, merupakan kerangka dasar yang mendeskripsikan integrasi proses bisnis, data dan informasi, infrastruktur SPBE, aplikasi SPBE, dan keamanan SPBE untuk menghasilkan layanan SPBE yang terintegrasi.
Peserta yang mengikuti kegiatan, berjumlah sekitar 135 orang yang merupakan perwakilan perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim, Dinas Kominfo Kabupaten/Kota di Jatim, dan bagian organisasi Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh, Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin. Dalam arahannya Ia menyampaikan, kegiatan dilakukan untuk memberikan pelatihan teknis kepada para perangkat daerah dalam melakukan penginputan data pada SIA SPBE V2.
“Kita nanti sama -sama belajar bagaimana sih proses penyusunan arsitektur SPBE melalui SIA SPBE versi dua. Karena kalau teman -teman kabupaten kota, atau yang sebelumnya mengikuti versi satu, ada perubahan yang sangat signifikan, yang harus segera ditindak lanjuti oleh teman -teman kabupaten/kota dan provinsi,” tutur Sherlita.
Dijelaskan Sherlita, arsitektur SPBE pada SIA SPBE V2 telah dilakukan perbaikan untuk memudahkan pengguna, yakni tidak perlu lagi instalansi lokal (berbasis web), berbasis visual dan modeling (desain arsitektur), dapat diakses melalui platform apapun yang memiliki browser, tersedia fitur analisa, pelaporan dan dashboard untuk pengguna, serta penerapan EA-nya secara otomatis dapat dilakukan.
“Untuk itu, melalui kegiatan ini diharapkan seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim dapat secara aktif menginputkan datanya pada SIA SPBE V2. Saya berharap semoga dengan semangat kolaborasi anda semua melalui kegiatan ini, bisa saling mendukung, saling berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk kemajuan di kabupaten/kota dan provinsi,” jelasnya.
“Terutama provinsi, karena ternyata provinsi masih di bawah rata -rata kenaikan SPBE. Provinsi naiknya 0,3. Sedangkan, kenaikan rata -rata kabupaten di 1 ,19. Emang kalau urusan teknologi informasi, mau siapapun, dimanapun, kalau mau belajar ya, bisa. Itu tidak menjadi suatu alasan untuk kita tidak berkolaborasi,” sambung Sherlita.
Sherlita menyebutkan, berdasarkan Perpres 132 tahun 2022 tentang Arsitektur SPBE nasional, salah satu inisiatif strategis dari kegiatan tata kelola SPBE adalah perencanaan dan penganggaran SPBE berbasis arsitektur SPBE. Menurutnya, ketersediaan arsitektur SPBE sangat penting dalam pelaksanaan evaluasi rencana anggaran atau clearance belanja TIK dalam kerangka implementasi SPBE.
“Menindaklanjuti SE Menteri Dalam Negeri Nomor 000.9.3.2/92/SJ tentang peran pemerintah daerah dalam percepatan transformasi digital dan keterpaduan layanan digital nasional. Tahun ini, clearance belanja TIK pemerintah provinsi akan dilakukan oleh pemerintah pusat, dan clearance belanja TIK Kabupaten/Kota dilakukan oleh pemerintah provinsi,” ungkapnya.
Sehingga, melalui kegiatan ini, Sherlita berharap semua peserta mampu menyusun arsitektur SPBE, membuat peta rencana SPBE serta menginputkan pada SIA SPBE V2 yang nantinya akan menjadi dasar dalam pelaksanaan clearance belanja TIK.
“Pembangunan SPBE tidak hanya menjadi kewajiban Dinas Kominfo, melainkan tanggung jawab bersama. Maka, ayo berkolaborasi bersama melalui kegiatan ini guna menjadikan transformasi digital Jawa Timur terbaik di Indonesia,” pungkasnya.
Diketahui kegiatan ini, menghadirkan beberapa orang pembicara dari Kemen PAN RB yakni, Analis Kebijakan Madya Perwita Sari, Analis Kebijakan Muda Haju Munawarah, dan seorang Tenaga Ahli, Fadila Nugraha. Para peserta dalam kegiatan, mendapat paparan materi dari pembicara dan langsung mempraktekkan pengisisan aplikasi SIA SPBE V2. (Arifin/Kominfo)