Banyuwangi (cokronews.com) —- Tingginya angka kasus gagal ginjal di Banyuwangi ikut berimbas pada tingginya angka klaim di BPJS Kesehatan, Senin (18/3/2024).
Dari data BPJS Kesehatan Banyuwangi, tahun lalu klaim penyakit gagal ginjal menyentuh angka Rp 430.378.673.197.
Angka tersebut merupakan klaim dari 545.390 kasus gagal ginjal sepanjang tahun 2023.
Dalam rentang waktu 10 tahun terakhir, angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak layanan BPJS Kesehatan dibuka pada tahun 2014 (selengkapnya lihat grafis).
Jika dilihat, pada tahun 2023, peningkatan kasus penanganan gagal ginjal mencapai 120.920 kasus dibanding tahun sebelumnya.
Kepala Bagian SDM, Umum, dan Komunikasi BPJS Banyuwangi Haidiar Zulmi Farensi mengatakan, jumlah klaim dari kasus gagal ginjal bisa dibilang cukup tinggi.
Bahkan, mencapai 10,83 persen dari total seluruh klaim BPJS kesehatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi.
”Gagal ginjal masuk dalam kategori penyakit katastropik yang membutuhkan biaya pengobatan cukup tinggi. Karena itu, langkah promotif dan preventif untuk mencegah munculnya penyakit ini perlu dilakukan,” jelas Farensi.
Tingginya nominal tersebut tak lepas dari biaya hemodialisis atau perawatan cuci darah bagi pasien gagal ginjal.
Untuk satu kali cuci darah, rata-rata pasien harus mengeluarkan biaya antara Rp 1,3 sampai Rp 1,5 juta dengan intensitas dua sampai tiga kali seminggu.
Karena di-cover BPJS Kesehatan, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali.
BPJS Kesehatan pun berupaya melakukan langkah preventif dengan mengampanyekan gaya hidup sehat kepada masyarakat.
Salah satunya dengan menyediakan layanan deteksi dini risiko penyakit kronis termasuk risiko penyakit ginjal melalui Skrining Riwayat Kesehatan (SRK) yang bisa diakses dalam aplikasi Mobile JKN.
”Masyarakat juga bisa memeriksakan diri di faskes tempatnya terdaftar. Sehingga, kondisi kesehatan dan risiko bisa terdeteksi dan dikelola sejak dini,” kata Farensi.
Klaim Gagal Ginjal BPJS Kesehatan
2023
Kasus: 545.390
Klaim : Rp 430.378.673.197
2022
Kasus: 424.470
Klaim : Rp 316.094.110.127
2021
Kasus: 332.339
Klaim : Rp 233.461.422.130
2020
Kasus: 338.485
Klaim: Rp 247.439.672.127
2019
Kasus : 413.510
Klaim : Rp 291.268.911.913
2018
Kasus: 320.352
Klaim : Rp 233.632.839.203
2017
Kasus: 247.345
Klaim : Rp 187.449.300.363
2016
Kasus: 210.731
Klaim: Rp 155.352.223.408
2015
Kasus: 171.703
Klaim: Rp 123.273.157.756
2014
Kasus : 153.117
Klaim : 114.970.381.709