Pacitan (cokronews.com) — Ada sisi positif dan negatif dari tradisi rondha thethek alias ronthek gugah sahur delama Ramadan di Pacitan.
Positifnya, memang benar-benar membangunkan umat Islam untuk makan sahur.
Negatifnya, tak jarang mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum). Sebab tak jarang berujung bentrokan antara massa.
Guna memastikan tradisi turun temurun berkangsung kondusif total 192 personel gabungan dilibatkan untuk pengamanan.
Polres Pacitan telah melaksanakan apel gelar pasukan pengamanan, Minggu (17/3/2024) dini hari.
Kabagops Polres Pacitan AKP Sukinto Herman mengingatkan pasukan pengamanan tidak meremehkan pelaksanaan ronthek gugah sahur.
Menurut dia, kegiatan ronthek ini merupakan tradisi turun-temurun yang perlu dilestarikan.
‘’Namun, kami juga perlu melakukan pengamanan agar kegiatan ini berjalan dengan aman dan tertib,’’ kata Herman.
Personel gabungan dibagi menjadi beberapa tim dan ditempatkan di 14 lokasi yang dianggap menjadi titik rawan terjadi keributan.
Tim patroli juga disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan antarkelompok ronthek.
‘’Peningkatan patroli keamanan terus dilakukan petugas,’’ tambahnya.
Sebelum apel, dua kelompok ronthek dari Sirnoboyo dan Arjowinangun sempat menuju alun-alun yang merupakan area terlarang untuk kegiatan rontek.
Namun, setelah negosiasi dengan perwakilan kedua kelompok, mereka sepakat menjaga keamanan selama kegiatan berlangsung.
Petugas keamanan memberikan kesempatan kepada kedua kelompok dengan durasi berbeda.
Kelompok dari Sirnoboyo pukul 02.00, sedangkan dari Arjowinangun pukul 02.30.
‘’Ini diambil untuk menghindari pertemuan antarkelompok ronthek yang diketahui selama bulan Ramadan kerap bentrok,’’ terangnya.
Kendati situasi Kabupaten Pacitan cukup kondusif, pihaknya tetap berkomitmen mencegah potensi gangguan dan ancaman selama Ramadan.
Selain dari kepolisian, pengamanan melibatkan berbagai instansi terkait.
Seperti Kodim 0801/Pacitan, Lanal Pacitan, Satpol PP, Dishub, dan Hubdat.
‘’Personel juga ditempatkan di masing-masing titik rawan pertemuan dua kelompok, dengan melihat dinamika situasi keamanan,’’ jelasnya.