Nasi Punel Hajah Lin Favorit Makanan Khas Bangil Layak Dikunjungi Saat Melintas Di Kota Santri

Pasuruan (cokronews.com) — Nasi punel Hajah Lin merupakan favorit makanan khas Bangil yang layak dan wajib dikunjungi saat melintas di Bangil Pasuruan Kota Santri.

Berdiri sebelum Tahun 2000, saat Bu Tien Soeharto berkunjung ke Bangil, Bu Lin masih jualan keliling sekitar Telkom Bangil dan nasi punel bungkusannya habis terjual dibeli sama rombongan Presiden kala itu.

Sejak saat itu Bu Lin terus berjuang tanpa lelah, selalu meningkatkan kreatifitasnya dalam membuat menu nasi punel dengan khasnya yang memakai sambal sayuran kacang panjang, nangka muda, srundeng kelapa muda, lodeh tahu dan aneka lauknya.

” Nasi punel buatan saya banyak pilihan lauknya seperti ayam goreng, ayam bakar, empal daging , dendeng daging, lidah sapi seharga seporsi dimulai Rp. 25.000,00. Mari silahkan mampir ke warung Nasi Punel Hj. Lin depan Telkom Bangil ketika lewat pas liburan di pasuruan.” ucap Hj. Lin yang usianya sudah 67 tahun.

Dikatakannya alhamdulilah puji syukur, yang dulunya masih jualan bungkusan depan telkom Bangil, sekarang warung nasi punel Hj. Lin sudah mempunyai tempat warung dan parkir luas sendiri. Sudah beberapa tahun terakhir ini juga sudah dikelola anak-anak dan cucu Hj. Lin sendiri.

Debora dan Bu Ade sekeluarga pengunjung dari kota Kediri menyempatkan mampir ke warung nasi punel Hj. Lin dalam perjalanan liburan menuju ke Bali.

” Nasi Punel Hj. Lin depan telkom makanan favorit keluarga kami sudah lebih dari 20 tahun. Nostalgia bisa makan lagi di warung ini. Nasi punel Nasi pulen yang tingkat kematangan nasinya pas, teksturnya tidak lembek dan kering dan menggunakan teknik menanak manual tanpa rice cooker. Campuran aneka lauknya menggoda untuk pengunjung selalu ketagihan datang sekedar makan ini saja.” jelas Ade Widiyanti di Bangil pada Minggu, 24 Desember 2023.

” Kami liburan ke Bali lewat jalur darat pasuruan dan mampir ke Warung nasi punel Hj. Lin depan telkom. Saya suka daging empal dan lidah sapi yang empuk dan manis. Biasa makan tanpa sendok dan nikmatnya pas di lidah saya. Wuenak sekali. ” ucap Debora Windi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *