Pasuruan (cokronews.com)—–Uji laboratorium terhadap dugaan pencemaran limbah sungai Welang, di Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan sudah keluar hasilnya.
PJ Bupati Pasuruan, Andriyanto menilai bahwa dua hasil uji lab tersebut sudah cukup memberikan kesimpulan terkait ada atau tidaknya dugaan pencemaran limbah yang dicurigai warga berasal dari salah satu perusahaan yang berlokasi tak jauh dari sungai tersebut.
Andriyanto mengatakan bahwa hasil sample kedua yang diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur sudah keluar sejak seminggu lalu.
“Sebenarnya hasil pemeriksaan laboratorium dari DLH Provinsi Jawa Timur sudah keluar, yang Saya terima minggu kemarin,” kata Andriyanto saat dikonfirmasi Minggu (26/11/2023) kemarin.
Sebelumnya, DLH Kabupaten Pasuruan menjadi pihak pertama yang mengambil sample di aliran sungai Welang tepatnya pada Senin (09/11/2023) lalu. Selang beberapa minggu kemudian, hasil uji labnya keluar.
Selanjutnya DLH Jatim mengambil tiga sample di aliran Sungai Welang, termasuk air dari saluran pembuangan limbah pabrik Satoria Group, di Desa Wrati pada Jumat (20/11/2023) lalu.
Terhadap hasil dari dua uji laboratorium ini, pria yang juga menjabat kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur menilai bahwa sudah cukup membuahkan sebuah kesimpulan.
“Sebenarnya dengan hasil pemeriksaan awal DLH Kab Pasuruan dan dari DLH Provinsi Jatim, sudah cukup memberikan kesimpulan,” ungkapnya.
Dengan keluarnya dua hasil uji lab yang diambil DLH tersebut, maka menyisakan satu hasil uji lab yang belum keluar. Yakni sample ketiga yang diambil pada saat PJ Bupati Pasuruan melakukan sidak pada Sabtu, 28 Oktober 2023 lalu.
Terkait sample terakhir tersebut, pria yang akrab disapa Andri ini menyebut bahwa sample tersebut berfungsi sebagai penguat dari dua sample sebelumnya.
Sehingga, untuk menguak tabir pertanyaan atas keluhan pencemaran limbah yang disuarakan warga, baginya tidak lagi perlu untuk berlama-lama menunggu hasil uji lab yang ketiga.
“Hasil uji yg ketiga sepertinya hanya penguatan saja. Ndak usah menunggu yang ketiga dik. Silahkan ditanyakan lanjut ke Kadis LH Kabupaten Pasuruan juga nggih,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan aliran Sungai Welang dicurigai warga tercemar limbah pabrik. Warga mengeluhkan air sungai yang berubah warna dan berbau tidak sedap menyengat selama sekitar empat bulan terakhir.
Tidak hanya itu, menurut penuturan masyarakat, sejumlah warga dan anak-anak desa setempat mengalami gatal-gatal diduga usai mandi dan bermain di sungai.
Sejumlah warga juga mengaku sempat menemukan sejumlah bangkai ikan yang mengambang di aliran sungai.
Tak hanya itu saja, Tim Liputan ketika di lokasi masih ditemukan banyak busa di aliran sungai welang. Terutama yang berada di bawah saluran pembuangan air limbah dari pabrik infus tersebut, ketika DLH Jatim turun mengambil sample pada Jumat (20/10/2023)
PJ Bupati Pasuruan, Andriyanto, juga sempat mengakui mencium bau busuk menyengat di sungai welang saat sidak pada Sabtu (28/10/2023) lalu. (emil)