Yogyakarta. (Cokronews.com) – Otoritas Jasa Keuangan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membocorkan dan membagikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini ditengarai banyaknya kasus pencurian data yang diinisiasi oleh para hacker.
Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Agus Fajri, mengungkapkan bahwa masyarakat kini harus lebih waspada terhadap beberapa modus penipuan baru yang bermunculan, seperti skimming, social engineering, sampai phising. Menindaklanjuti hal tersebut, OJK meminta masyarakat untuk lebih mawas diri dalam menerima sebuah pesan pribadi di media sosial.
OJK menyatakan terdapat beberapa daerah di Indonesia yang dicurigai menjadi sarang berkumpulnya para hacker, khususnya wilayah Sumatera Selatan. “Kita sudah dengar daerah Tulung Selapan di Sumatera Selatan ada tempat yang menjadi central pelaksanaan phising, social engineering, skimming, dan itu perlu diinformasikan ke konsumen agar tidak gegabah menerima WA, telepon, ataupun email yang masuk dan langsung bereaksi menurut maunya pengirim,” ujar Agus dalam seminar daring bertema Mekanisme Penanganan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan di Jakarta, Senin (26/12/2022)
BACA JUGA ; Wakapolda Jatim Himbau Pergantian Tahun Bukan Untuk Euforia
Melansir dari republika, OJK terhitung telah menerima 14.088 laporan pengaduan konsumen yang masuk ke OJK sampai 16 Desember. Dari angka itu, laporan pengaduan terindikasi sengketa sebanyak 13.998 laporan. Dari pengaduan sengketa ini yang sudah selesai 12.680 laporan dan yang masih dalam proses sebanyak 1.318 laporan.
Selain maraknya kasus peretasan di Sumatera Selatan, OJK mengungkap bahwasannya Yogyakarta kini berpotensi jadi daerah operasi tindak kejahatan digital tersebut. “Sekarang juga sudah berkembang di daerah baru Jogja yang menjadi pusat hacker. Itu sudah mulai berkembang, programmer-programmer yang merugikan sudah mulai bermunculan,” pungkasnya. (Annajm)