Kediri. (Cokronews.com) – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Kediri, Asih Widodo menggelar jumpa pers khusus pasca kejadian satu warga binaan meninggal dunia akibat dikeroyok pada Senin, 31 Oktober 2022.
“Kejadiannya Sabtu sebelum Apel, jika di Lapas ada serah terima pagi dan siang sekira pukul 13.00 wib. Sebenarnya itu hanya perselisihan yang sebetulnya permasalahan dua narapidana ini saling ejek. Korban Miftahul Rohman ini punya sedikit permasalahan dengan salah satu narapidana Bayu Oka. Kemudian terjadi perkelahian di dalam kamar dan tidak diketahui petugas serta tidak terpantau CCTV. ” terang Asih Widodo yang saat kejadian menjalani sertifijab di Semarang.
BACA JUGA ; HUT Ke-71 Humas Polri, Humas Polres Blitar Kota Gandeng Netizen Laksanakan Baksos
Dijelaskannya ketika memasukkan warga binaan yang akan ada apel, baru terlihat salah satu warga binaan tergeletak. Petugas segera membawa ke rumah sakit, lalu dirujuk ke RS Bhayangkara.
“Mendapatkan perawatan medis sekira dua jam, kemudian korban dinyatakan meninggal dunia. Langsung kami mengambil alih untuk keamanan secara menyeluruh. Diduga ada tiga orang terlibat perkelahian, Bagus, Hendro dan Sigit. Kemudian diasingkan dan ditempatkan khusus,” terangnya.
Asih Widodo menjelaskan terkait jenasah Miftahul Rohman sudah diserahkan kepada pihak keluarga pada Sabtu sore untuk langsung dimakamkan.
“Kita betul-betul mengecam peristiwa tersebut, makanya kita melaporkan bersama keluarga ke Polres. Dari keterangan tim medis, korban mengalami wajah memar. ” jelasnya.
BACAAN LAIN ; Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Polres Madiun Bersama Pemkab dan TNI Gelar Apel Kesiapan
Dikatakannya ada sejumlah provokator lalu kita pindahkan ke Blitar pasca peristiwa itu. Kita juga melakukan pendekatan ke sejumlah teman dekat korban. Minggu kembali normal dan memang kita tetap berhati-hati.
” Jumlah penghuni di Lapas Kediri mencapai 800 orang lebih. Satu blok dijaga dua orang dan kita tidak bisa menjaga satu kamar satu petugas. Saya selalu wanti-wanti kepada seluruh petugas tidak ada pemukulan atau diskriminasi di Lapas Kediri. Padahal sebelumnya pagi hari kita usai acara pengajian bersama MUI Kota Kediri,” pungkas Kalapas. ( Lutvia )