Kostrad Menghampiri, Tanah Putih bukan Posko KST lagi

Intan Jaya. (Cokronews.com) – Halaman Gereja Katholik Hati Kudus Yesus Tanah Putih atau biasa di sebut Gereja Tanah Putih, beberapa saat yang lalu sering dijadikan oleh KST untuk berkumpul. Bahkan, pada bulan Agustus 2022 yang lalu, sebelum dan setelah melakukan aksi penembakan ke Pos-Pos Apkam, KST Intan Jaya menjadikan halaman Gereja ini sebagai titik kumpul

Lettu Inf Imam Sembiring bersama Kapten Inf Suryo dan rombongan prajurit Kostrad, berangkat dari Posramil Mamba menuju Gereja Tanah Putih. Bapa Pater dan Tim Kesehatan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rombongan. Moment berkumpulnya masyarakat di Gereja untuk beribadah dimanfaatkan oleh Imam untuk memperkenalkan diri sekaligus bersosialisasi di Intan Jaya Minggu, 30 Oktober 2022.

” Kepada para Komandan Pos, untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan dan membawa buah tangan, ketika datang ke kampung-kampung.” Tegas Letkol Ardy Si Raja Ambon.

Anak-anak yang sedang bermain bola di Halaman Gereja sepertinya tidak asing lagi dengan wajah Tengkorak Warriors. Bapa Pater langsung diserbu, bukan hanya oleh anak-anak, orang dewasa juga ikut-ikutan.

“Bapa Pater toh,” sapa Mama Baju merah ketika berjumpa dengan Letda Syaefulloh di halaman Gereja.

Saling berebut sudah menjadi tontonan sehari-hari ketika Bapa Pater membagikan gula-gula. Padahal mereka sudah diminta untuk antri karena semua akan kebagian.

Suasana sedikit terdiam di dalam Gereja, sesaat setelah ibadah selesai. Bapak Urbanus Sani, Kepala Suku Tanah Putih, mempertanyakan kepada Pendeta terkait tidak terlihatnya laki-laki di Gereja.

“Mana laki-laki disini? Tidak ada. Saya biasanya hadir bantu-bantu disini. Saya biasa umumkan disini,” protes Urbanus Sani kepada Pendeta ditengah-tengah jemaat Gereja.

Imam yang diberikan kesempatan untuk berbicara, dengan senyum manis berdiri dihadapan jemaat. “Amakamie Mama, Mama, kita masih baru disini. Kita perkenalan toh. Kita tinggal di Pos Mamba. Mama kalau mau main, jangan sungkan-sungkan. Kami datang kesini tulus, bantu Mama-mama semua disini. Mama kalau ketemu, kita tidak usah takut.” kata Imam dengan mencoba berlogat Papua kepada jemaat.

Acara di dalam Gereja ditutup dengan pemberian Alkitab, yang diserahkan oleh Imam kepada Ibu Gembala Ananike Sondegau.

“Amakane,” ucap Ibu Gembala diikuti tepuk tangan semua jemaat Gereja. Suasana yang tadinya sedikit tegang pasca protes Kepala Suku kepada Ibu Gembala, menjadi ceria kembali. Semua tersenyum, semua gembira. Para jemaat, juga prajurit Kostrad yang selesai beribadah kemudian berjalan keluar, bergabung dengan rombongan Kapten Suryo, Bapa Pater dan Tim Kesehatan yang setia menunggu di halaman Gereja.

BACA JUGA ; Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Polres Madiun Bersama Pemkab dan TNI Gelar Apel Kesiapan

Dokter bersama tim kesehatan yang menggelar perabotannya di depan gereja langsung dikerumuni jemaat yang selesai beribadah. Secara bergantian, bahkan terlihat saling berebut untuk didahulukan, Mama-mama dan anak-anak merapat mengelilingi Dokter Pane dan Serda Luthfi sang Mantri.

“Ini dia bilang sakit kepala,” bantu Bapak Gembala ObePt Bau Bau, menjelaskan kata-kata Mama-mama yang berbicara dalam bahasa Moni kepada Dokter.

“Itu hanya mungkin. Kenyataannya, kami tidak tahu, karena kami baru beberapa minggu berada di Intan Jaya, prajurit juga baru bertemu dengan mereka, dalam kondisi ramai seperti ini di Gereja Tanah Putih,” jelas Raja Aibon Kogila.

Baru kali pertama didatangi, cepat sekali terlihat keakraban masyarakat dengan para prajurit Kostrad. Keceriaan, senyum dan rasa nyaman, terpancar di wajah Bapak Urbanus Sani sang kepala suku, Gembala Obet Baubau dan Gembala Ananike Sondegau serta masyarakat lainnya. Apalagi anak-anak yang sudah banyak diantara mereka yang mengenal Bapa Pater. Tentunya, kebaikan yang ditunjukkan oleh para prajurit Kostrad selama ini, meskipun belum seumur jagung di Intan Jaya, tersampaikan ke telinga para orang tua mereka.

Pasca bertukar fikiran dengan para tokoh Tanah Putih, dimana Imam dan Suryo juga menyampaikan rencana prajurit Kostrad untuk membantu masyarakat, Kepala Suku Urbanus Sani kemudian memberikan penjelasan kepada masyarakat. Kepala Suku menyampaikan bahwa keberadaan prajurit TNI di Intan Jaya, khususnya di Kampung Tanah Putih dalam rangka membantu dan melayani masyarakat.

“Bapak-Bapak ini, dia mau bantu kita, tempat air, tempat WC sama lampu. Jadi, Bapak-Bapak ini, mau bantu kita. Dengan volly, dengan sepak bola, mau kasih kita. Jadi, Bapak-Bapak turun, nanti kasi kita. Nanti kita terapkan disini, di lapangan, di Gereja Tanah Putih,” jelas Kepala Suku kepada masyarakat dihadapan Imam, Suryo dan rekan-rekan.

Minggu yang indah untuk masyarakat Tanah Putih, Intan Jaya. Para prajurit Kostrad juga bahagia karena bisa hadir, berbagi dan juga melayani masyarakat Tanah Putih, yang selama ini seakan takut berdekatan dengan TNI. Tanah Putih bukan lagi posko KST. Tengkorak Warriors, prajurit Kostrad dari Karawang akan selalu hadir untuk mendampingi dan melayani masyarakat Papua.

Tonton Video Channel Youtube Cokro News TV ;

Kostrad Menghampiri, Tanah Putih bukan Posko KST lagi !!

Bantu Share, Jangan lupa like, Subcribe, bunyikan loncengnya dan Komentarnya,

Channel Official Cokro News TV
Nanik – Lutvia – Arifin#

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *