Buru Dan Sapu Bersih Ranjau Musuh, Prajurit KRI Pulau Rengat-711 Laksanakan Latihan Peperangan Ranjau

TNI AL. Koarmada II. Surabaya, 07 Februari 2022

Nunukan. (Cokronews.com) – Dalam operasi tempur laut, peranan Peperangan Ranjau dalam operasi sangatlah penting. Penyebaran ranjau maupun tindakan perlawanan ranjau sangat dibutuhkan, dan ikut memegang peranan yang menentukan bagi keberhasilan suatu pertempuran laut baik secara offensive maupun defensive, guna memutuskan jalur logistik lawan atau menjamin keamanan lintas laut sendiri dalam Operasi Amfibi.

Karena demikian pentingnya peranan tersebut, maka Prajurit KRI Pulau Rengat-711 dari Jajaran Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmada II melaksanakan serangkaian Latihan Peperangan Ranjau di tengah Operasi Balat Samodra 22.

Dipimpin langsung oleh Komandan KRI PRE-711, Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso, pada Senin (7/2/2022). Beberapa materi yang dipraktekkan diantaranya Protektif Dummy Mine yaitu ranjau jangkar dan ranjau dasar di luar alur perairan Tarakan dengan area medan ranjau sepanjang 6 Nm dan lebar 2 Nm (simulasi perairan Nunukan) yang bertujuan untuk mencegah Subversi, Infiltrasi dan Invasi lawan dari laut.

Selanjutnya simulasi KRI Pulau Rengat-711 melaksanakan tindakan perlawanan ranjau defensif aktif, yaitu pemburuan ranjau pada tahap deteksi dan klasifikasi dengan menggunakan Sonar TSM 2022, dan tahap identifikasi menggunakan PAP 104 MK-IV Kepala Kamera dan identifikasi optik yang dilaksanakan oleh Tim Satkopaska Koarmada II di area medan ranjau yang sudah disebar di luar alur perairan Tarakan (simulasi di perairan Karang Unarang), yang bertujuan untuk survey Q-Route yang sudah dibuat untuk menuntun unsur kawan menuju daerah Operasi Amfibi.

Berikutnya dengan menggunakan Alat Penyapuan Ranjau (APR) Mekanik OD-3 di perairan Karang Unarang yang sudah di ranjau oleh musuh , yang bertujuan untuk lorong pendaratan bagi unsur kawan menuju Daerah Sasaran Amfibi (DSA) sepanjang 3 Nm dengan lebar 1000 yard.

“Dalam melaksanakan penyapuan ranjau, KRI PRE-711 berhasil memutus rantai ranjau jangkar sehingga bola ranjau mengapung ke permukaan laut selanjutnya melaksanakan netralisasi menggunakan Meriam 20 mm dan Sniper dari Tim Kopaska. Selama melaksanakan penyapuan ranjau prajurit KRI Pulau Rengat-711 juga melaksanakan peran tempur bahaya udara sebagai pertahanan anti udara, “ terang Hastaria-sapaan akrab Komandan KRI Pulau Rengat-711.

BACA JUGA ; Dhoho Pool dan Cafe Hadir Peduli Bina Atlet Berbakat Pemain Billiard di Kediri Raya

Hastaria menambahkan, dengan adanya latihan seperti diharapkan kemampuan tempur Prajurit KRI Pulau Rengat semakin terasah. Begitu juga mampu memelihara dan meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit dalam peperangan ranjau, khususnya memahami dan mengerti peralatan pemburuan dan penyapuan ranjau yang berada di KRI Pulau Rengat-711, sebagai regenerasi pengawak Alutsista dari prajurit senior terhadap prajurit junior.

“Dan tentunya hal ini sebagai implementasi dari perintah Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, yang selaras dengan program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono tentang upaya pembangunan SDM TNI AL yang unggul, “ tandasnya.

(Pen2 / Arifin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *