Kasat Reskrim Turun Ke Tambang CV. Adhi Djojo, Pastikan Gejolak Karyawan yang Asli Putra Daerah Atas Penutupan Tambang

Kediri (cokronews.com) — Penutupan tambang yang akan dilakukan oleh pihak Polres Kediri atas permohonan Direktur mendapatkan perlawanan oleh karyawan CV. Adhi Djojo Selasa 24/08 di lokasi tambang Ds. Parelor Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri.

Ratusan karyawan yang bekerja sempat saling dorong dengan pihak Wakil Direktur yang di dampingi oleh Pihak Polres Kediri, yang secara langsung Kasat Reskrim AKP Rizkika Atmadha Putra turun ke lokasi beserta anggotanya, mereka menuntut untuk tetap ingin bekerja dan jangan dilakukan penutupan tambang oleh pihak manapun.

Dalam perlawanannya karyawan sempat berteriak “ini masalah perut, semua sudah jadi blumbang kok akan dilakukan penutupan, kembalikan sawah dan lahan yang sudah di keruk, suruh Direktur ke lokasi, jangan jadi pengecut, jangan semena-mena, banyak dari kita yang tidak di bayar oleh Karim Direktur, mana tanggung jawabnya” Teriak beberapa karyawan.

Sempat dilakukan mediasi di warung sekitar tambang, perwakilan dari karyawan bersama Kasat Reskrim, Kanit Pidsus, serta Wakil Direktur CV. Adhi Djojo.

Dalam mediasinya Kasat Reskrim memberikan penundaan penutupan, dan akan dilakukan agenda mediasi dengan pihak Direktur dan bersama Karyawan.

“Sementara belum dilakukan penutupan dan kita masih mencarikan solusi, untuk mediasi karyawan dengan pihak perusahaan kita carikan waktu dulu” Ungkap Kasat Reskrim AKP Rizkika Atmadha Putra kepada awak media.

Di pihak karyawan CV. Adhi Djojo yang di wakili oleh Sarkawi saat di wawancarai mengatakan “hadirkan Direktur, ini masalah perut, kalau mau menutup tambang ayo suruh menghadapi kita, semua sudah jadi blumbang kok sekarang ditutup, kembalikan sawah kita, banyak dari kita juga tidak dibayar, dimana tanggung jawabnya” paparnya.

Lanjut Sarkawi “Karim itu dulu pernah berjanji siap menata kembali masalah pekerjaan semua yang ada di tambang Adhi Djojo, lha kita tidak ikut Karim juga tidak ikut Bagus warga ikut CV. Adhi Djojo. Kalau soal banner penutupan di depan itu silahkan yang penting warga butuh makan ya setiap hari harus bekerja. KALAU NGEYEL DITUTUP PEDOTEN GULU NE SARKAWI” pungkasnya.

Ditempat berbeda Bagus Setyo Nugroho selaku Wakil Direktur masih Shok belum bisa memberikan keterangan karena sempat akan terjadi pemukulan saat di lokasi tambang dengan massa. (ND)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *