Benarkah terindikasi banyak Karyawan Pabrik Gula Ngadiredjo Positif Covid-19 ?

Benarkah terindikasi banyak Karyawan Pabrik Gula Ngadiredjo Positif Covid-19 ?

Kediri (cokronews.com) — PPKM darurat diberlakukan untuk menekan bertambahnya penyebaran virus-19 varian baru, data sementara diduga semakin kurang transparan dari pihak Dinas Kesehatan terkait pasien yang terpapar atau positif Covid-19, dan dimana masyarakat merasakan dampak yang luar biasa, serta belum adanya solusi yang tepat untuk meringankan beban perekonomian dan biaya hidup masyarakat Kediri.

Seperti buah simalakama, para petugas dari jajaran Gugus tugas penanganan covid-19, Satpol PP dan Aparat Penegak Hukum seperti kebingungan, bagaimana tidak, di tindak secara tegas dikira arogan, tidak di tindak masyarakat belum mempunyai kesadaran dan menganggap Virus Covid-19 ini hanya bohongan dan sebagai ajang bisnis pihak-pihak terkait dan menakut-nakuti saja, akan tetapi menurut data kematian yang disebabkan oleh virus ini semakin hari semakin meningkat.

Dari keterangan karyawan PG Ngadiredjo yang enggan disebutkan namanya berinisial “S” mengatakan “informasi di pabrik yang positif di pabrik tambah terus pada Senin 12 Juli 2021.

“Kalau seumpama saya positif disuruh libur, untung saya negatif, itu saya bayar Rp.150 ribu mas uang pribadi saya buat tes positif apa negatifnya, terus masker dan vitamin saya beli sendiri juga di klinik, tidak ada bantuan biaya dari pabrik, terus saya harus bagaimana, apalagi sekarang PPKM darurat. Tolonglah saya dan karyawan yang lain juga diberikan solusi, kasihan juga yang buruh lepas, bagaimana membiayai anak dan istri, apalagi yang positif covid-19 belum dapat bantuan juga” paparnya kepada awak media.

Dari pihak PG Ngadiredjo sendiri saat di konfirmasi melalui Bidang Humas mengatakan masih akan di koordinasikan, dan belum ada tanggapan terkait hal ini. Hal ini terbalik dengan usaha pemerintah menekan laju penambahan pasien covid, PG Ngadirejo seolah mengabaikan masih berjalannya pabrik tanpa ada data transparasi kesehatan karyawan pabrik ke media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *