Blitar Raya (cokronews.com) — Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso mengaku kagum dengan warga difabel Kabupaten Blitar yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Blitar. Ada sepuluh warga difabel yang menjadi atlet paralimpik yang pulang membawa medali dalam Pekan Paralimpik Jawa Timur (20-24/05) di Surabaya lalu.
“Alhamdulillah saya bangga sekali, pada warga saya yang mempu mengharumkan nama Kabupaten Blitar, apalagi notabenenya mereka adalah para difabel. Saya salut dan bangga pada mereka,” ungkap Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso.
Pengusaha sarang burung walet ini menegaskan, Pemerintah Kabupaten Blitar berkomitmen untuk memajukan olahraga. Selain pembangunan infrastruktur, pembangunan sumberdaya manusia juga menjadi prioritas pembangunan pasangan Rini Syarifah dan Rahmat Santoso.
Dalam kejuaraan Pekan Paralimpik Pemprov Jatim 2021 ini, Kabupaten Blitar mendapatkan lima emas, tiga perak, dan dua perunggu. Peraih medali emas yakni, para atlet ini, yakni, Ani Dewi Astuti dalam Lower 44 Putri Tolak Peluru, Filial Abin Muhammad dalam Lower 44 Lempar Cakram, Puji Rahayu dalam T/F 15 Bulu Tangkis, Irfan Jauhari, SS 6, dan Wahyu Rohmat dalam kejuaraan renang.
Sementara itu, peraih mendali perak, Ani Dewi Astuti dalam Lower 44 Lempar Cakram, Ira Choirotuz Zawaidah dalam TF 15 Bulu Tangkis, dan Filial Abin Muhammad dalan Lower 44 Tolak Peluru. Untuk peraih medali perunggu Ani Dewi Astuti dalan Lower 44 Lempr Cakram, dan Markaban dalam Lower 44 Lempar Lembing.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Ketua Nasional Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Blitar, Achamd Sugik mengatakan, bahwa dari 10 atlet paralimpik Kabupaten Blitar ada empat atlet yang masuk pusat pelatihan daerah (Puslatda) Provinsi Jawa Timur. Keempat atlet ini peraih medali emas dalam Pekan Paralimpik Pemprov Jatim 2021.
Ia memohon maaf, perwakilan Kabupaten belum dapat menjadi juara umum dalam Pekan Paralimpik Pemprov Jatim 2021. Sejauh ini, Sugik mengaku belum maksimal dalam mempersiapkan atletnya.
Ia mengharapkan ada pembinaan lebih dari pemerintah daerah intensif bagi para atlet para agar dapat mengharumkan nama Kabupaten Blitar.
Untuk mempersiapkan perlombaan, para atlet menyewa fasilitas secara mandiri di Kecamatan Garum. “Kita berharap ada perhatian dari pemerintah, sehingga kita tidak sewa lagi untuk tempat latihan,” tegas Sugik.
Selain tempat latihan, untuk seketariat NPCI selama ini masih menumpang di rumahnya. NPCI saat ini akan bergabung ke Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disporbudpar) Kabupaten Blitar. “Kami berharap ada fasilitas pengembangan dari dinas yang menaungi kami nanti,” ujarnya(JP/Ruf*)