Kediri (cokronews.com) — Gerakan Kebangsaan Mengumandangkan Mars Pancasila yang diinisiasi oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya, apresiasi datang dari Aris Heru Utomo Direktur Standardisasi Materi dan Metode Aparatur Negara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Apresiasi disampaikan Aris Budi Utomo saat mengikuti Peluncuran Gerakan Kebangsaan Mengumandangkan Mars Pancasila secara daring, Selasa (1/6/2021).
Aris Budi Utomo mengungkapkan gerakan yang diinisiasi oleh Wali Kota Kediri ini merupakan suatu upaya untuk mencintai Bangsa Indonesia melalui Mars Pancasila. Menurut Aris, melalui gerakan-gerakan yang positif seperti ini menjadi salah satu momen penting untuk menyemangati bagaimana berindonesia di tengah keberagaman yang ada. “Ini juga menjadi sangat penting karena kita menyadari bersama sudah hampir dua dekade terakhir ini kehadiran Pancasila di ruang publik sekarang ini sayup-sayup terdengar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aris Budi Utomo menjelaskan memutar Mars Pancasila di ruang publik yang dimulai pada hari ini dan terus berlangsung sesuai dengan tagline-nya lahir tanpa akhir untuk tanah air ini sangat menarik. Gerakan ini dapat menjadi momentum yang sangat penting untuk kembali mengingatkan kehadiran Pancasila sebagai pemersatu bangsa. “Sekali lagi kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Bapak Wali Kota Kediri, supaya ini menjadi gerakan masyarakat bahwa kembali menggelorakan nilai-nilai Pancasila di masyarakat bukan hanya tugas pemerintah, maupun BPIP tapi merupakan tugas seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.
Terakhir, Aris Budi Utomo menambahkan saat ini BPIP sedang menyusun materi atau bahan ajar Pancasila untuk tingkat PAUD sampai perguruan tinggi. Saat ini prosesnya sedang bergulir. Diharapkan dalam waktu dekat bisa disampaikan kepada Presiden dan bisa segera diaplikasikan di bangku pendidikan. “Pendekatannya kami coba ke bagaimana mengombinasikan antara pengetahuan dan aktualisasi di lapangan. Jadi pendekatan kognitif dan aktualisasinya kami coba gabungkan. Tidak lagi banyak menyampaikan teori-teori atau pengetahuan tentang Pancasila tetapi lebih pada ke aktualisasinya. karena memang yang dipentingkan saat ini adalah bagaimana kita memberikan teladan mengenai aktualisasi nilai Pancasila,” imbuhnya.