Blitar Raya (cokronews.com) — Menanggapi keluhan seniman dan seniwati yang disampaikan pada Acara Sarasehan dengan tema “Kebudayaan Menjawab Tantangan Jaman”sabtu (29/05/2021) BKN DPD JATIM memberikan tanggapan yang sangat menyejukkan bagi pelaku seni. Bertempat di Wisma Tambakboyo kediaman Guntur Santoso, S.E Sanankulon Kota Blitar.
Acara dihadiri oleh perwakilan pelaku seniman se-kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung, Ketua BKN DPD PDI Perjuangan, Mantan Bupati Blitar Drs. Riyanto serta pengurus BKN DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar.
Dalam acara sarasehan juga disampaikan aspirasi dari pelaku seni, banyak yang mengatakan kalau selama pandemi COVID-19 tidak bisa untuk mendapatkan izin rekomendasi menggelar kesenian. Bahkan ada yang sampai menjual alat musik tradisional seperti gamelan untuk mencukupi kebutuhan, seperti yang disampaikan oleh Ketua Paguyuban Seni Jaran Kepang.
Satu hal lagi yang lebih memprihatinkan pemahaman akan kebudayaan generasi muda sekarang yang sudah mulai luntur, karena tidak ada tempat untuk mendidik dan mengajar tentang budaya Jawa pada khususnya.
“Sungguh sangat disayangkan kalau budaya yang “adi luhung” ini tergerus dan akhirnya mati dengan budaya asing karena keterbatasan tempat dalam pembelajaran budaya Jawa, dan mohon untuk diberikan tempat untuk bisa kami mengajar dan menularkan kepada generasi muda sekarang”,ucap salah satu ketua paguyuban.
Menanggapi beberapa keluhan yang disampaikan oleh pelaku seni yang hadir pada acara tersebut, Guntur Santoso S.E sekretaris BKN DPD PDI Perjuangan JATIM dan juga anggota DPRD Jatim mengatakan, untuk aspirasi dari masyarakat seni akan kami lakukan pembahasan lebih lanjut dengan pimpinan serta memberikan bantuan dan bentuknya akan segera kami informasikan.
“Kami akan segera menindak lanjuti setelah acara selesai dan mengenai tempat pembelajaran kebudayaan khususnya Blitar Raya tadi sudah diputuskan untuk membekuk “Sasana Pawiyatan Kejawen” menggunakan Wisma Tambakboyo sebagai tempat untuk “sinaon” (belajar), ucap Guntur saat ditemui awak media setelah kegiatan.
Guntur melanjutkan,langkah – langkah yang akan dilakukan akan segera diimplementasikan, dalam waktu dekat akan melakukan kunjungan ke paguyuban kesenian yang ada di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung, serta membantu dalam masalah perizinan pentas kesenian.
“Sebetulnya dari Gubernur Jatim juga sudah mengeluarkan edaran tentang pelaksanaan pentas kesenian dengan virtual tapi dengan syarat harus diperhatikan protokol kesehatan, serta daerah penyelenggaraan dalam zona hijau.Itupun juga dibatasi jumlah penonton yang hadir”, jelas Guntur.
Disinggung mengenai kegiatan bulan Bung Karno yang biasa dilaksanakan pada bulan Juni, Guntur Santoso menambahkan, pelaksanaan tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dengan beberapa agenda salah satunya dengan doa bersama, melakukan kunjungan di tempat kelahiran Bung Karno di Surabaya dan beberapa agenda kegiatan lainnya.
“Tetap kita laksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan karena masih dalam masa pandemi,salah satunya dengan doa bersama di tempat kelahiran Bung Karno di Surabaya,”tandas Guntur.(JP*/Ruf)