Kediri Raya (cokronews.com) — Sejak lulus dari Universitas Airlangga pada tahun 1997 Dr. Mustadhim mulai malang melintang di dunia pelayanan kesehatan. Pengalaman bertugas di Puskesmas selama 23 tahun menjadikan Dr. Mustadhim piawai menjalankan Upaya Promotif Kesehatan. Edukasi dan persuasi yang dijalankan membuahkan hasil cemerlang, sampai-sampai pasien langganannya ogah dirujuk karena puas dengan layanan yang diberikan. Selasa (27/4/2021)
“Uniknya di tempat praktek saya ini lebih banyak pasien rujuk balik-nya dibandingkan yang minta dirujuk keluar. Pasien malah meminta diupayakan dikelola di sini, jarang yang meminta dirujuk. Kebanyakan mereka itu pasien kronis langganan,” ujar dr. Mustadhim kala ditemui di praktek perorangannya yang juga merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mitra BPJS Kesehatan.
Untuk diketahui, pasien rujuk balik adalah pasien penderita penyakit kronis yang dirujuk balik ke FKTP setelah kondisinya dinyatakan stabil oleh dokter spesialis. Tujuan dari program ini adalah agar pasien dapat dikelola secara komprehensif (mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif). Pada praktek dr. Mustadhim sendiri mayoritas pasien rujuk baliknya adalah penderita diabetes melitus dan hipertensi.
“Beberapa pasien awalnya ragu mengikuti Program Rujuk Balik (PRB). Setelah diyakinkan dan dijalani, justru mereka yang semangat untuk menjalani. Obat yang diberikan sama dengan yang diamanatkan oleh dokter spesialis tapi layanannya lebih cepat karena di Apotek. Mereka senang, terlebih lagi masa pandemi ini banyak yang menghindari kontak dengan rumah sakit,” jelas dr. Mustadhim.
Lebih lanjut dr. Mustadhim menjelaskan, penyakit kronis adalah gangguan kesehatan yang berlangsung lama. Kebanyakan penyakit kronis disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat dan tidak disadari keberadaannya hingga kondisinya terlanjur parah. Meskipun gangguan awalnya tampak ringan, penyakit kronis dapat menyebabkan komplikasi bila tidak dikontrol. Komplikasi yang dimaksud antara lain adalah gagal ginjal, penyakit jantung, stroke, liver, dan lain sebagainya.
“Terapkanlah gaya hidup sehat agar terjauh dari penyakit kronis. Bilapun terlanjur terkena diabetes atau hipertensi ya jangan diremehkan. Konsumsilah obat dan nutrisi secara tepat sesuai anjuran dokter agar kondisi stabil. Diabetes dan hipertensi tidak dapat disembuhkan secara total, namun bisa dijaga kestabilannya agar terhindar dari komplikasi. Ini adalah upaya agar kualitas hidup tetap terjaga,” tutup dr. Mustadhim. (ar/sw)